Jalur Pendakian Gunung Ungaran Kabupaten Semarang
kini semakin nyaman didaki, bahkan untuk pemula sekalipun. Dari pasar
Jimbaran hingga ke Pos Mawar kini sudah diplester halus dan bisa dilalui
kendaraan. Tak perlu capek-capek berjalan dari jalan raya seperti waktu
dulu. Namun tak jarang juga ada pendaki yang lebih suka jalan kaki,
supaya lebih greget, tambah keringat dan makin banyak cerita yang bisa
ditulis dan diceritakan kembali ke anak cucu kelak.
Dengan berjalan kaki, kamu akan mempunyai banyak waktu untuk
mengeksplor Jalur Pendakian Gunung Ungaran lebih dalam. Makin banyak
pula spot menarik pulang yang bakal kamu temui ketika berjalan kaki.
Nah, berikut 10 spot menarik yang saya temui ketika mendaki Gunung
Ungaran selangkah demi selangkah dari Jimbaran, Mawar hingga ke puncak.
1. Pasar Jimbaran
Jika kamu ingin mendaki gunung ungaran dengan jalur mawar, maka pasar
Jimbaran adalah tempat pemberhentian angkot paling ujung. Pasar ini
cukup unik, seakan tak pernah sepi barang satu menit pun. Para penjual
sayur sudah mulai dasaran menjajakan dagangannya sedari jam 2
pagi. Namun untuk penjual makanan matang atau toko roti, mie instan,
minuman botol mulai buka jam sekitar jam 5 an. Bila belum membawa
logistik, perbekalan, kamu bisa membelinya di sini, dijamin harganya
lebih murah daripada beli makanan di tempat yang lebih tinggi dari pasar
jimbaran.
2. Umbul Sidomukti
Para
pendaki yang jalan kaki biasanya tidak melewati jalur ini karena
jaraknya bakal berlipat ganda. Namun bila kau type pendaki yang santai
dan punya segudang waktu, kamu bisa mampir melewati umbul sidomukti
sembari menikmati pemandangan dan suasana sekitar.
3. Pondok Kopi
Pondok
kopi ini letaknya persis di bawah camp mawar. Bisa kamu jadikan tempat
istirahat sambil menikmati sajian dan jajanan ala Cafe pegunungan. Duduk
duduk manis di kursi dan meja panjang sembari menikmati hangatnya
cahaya. Bila ingin lebih syahdu, kamu bisa mapir ketika pagi, sore dan
malam hari untuk mendapatkan suasana yang adem, sejuk dan bisa juga
romantis.
4. Camp / Pos Mawar
Selain sebagai tempat pendaftaran pendakian dan membayar biaya
retribusi, kamu bisa melepas lelah dan beristirahat di sini bila tidak
membawa tenda. Camp mawar bisa dijadikan untuk tempat berteduh dari
hujan, kabut dan dinginnya angin malam gunung ungaran. Ada Mushola,
tempat mandi, toilet, listrik dan pesediaan air melimpah. Kalau ingin
jajan yang anget-anget, di atas camp ada deretan warung yang menjual
makanan dan minuman, tentunya dengan harga yang sudah disesuaikan. Bila
ingin kemah, kamu bisa mendirikan tenda di camping ground dekat dengan
pepohonan pinus.
5. Hutan Primer dan Pepohonan
Spot menarik ketika naik gunung adalah apa saja yang kita temui
selama perjalanan. Kita bakal banyak menemui pohon pohon yang langka di
perkotaan. Pohon pohon yang rindang menjejukkan hati dan menyegarkan
paru paru. Bahkan ada juga pohon yang buahnya mirip rambutan namun
rambutnya lebih mirip seperti duri landak, kaku dan tajam. SANTAI!
tidak usah berebut untuk mencari pepohonan, banyak pepohonan yang
menarik untuk diperhatikan.
6. Kolam Renang dan Sumber Air Terakhir.
Ada yang menyebutnya kolam ikan, ada juga yang menyebutnya kolam
renang. Yang jelas, di sini adalah tempat terakhir kamu bisa mengisi
persediaan air minum. Kamu bisa memenuhi botol dan tremos untuk
persediaan air selama mendaki. para pendaki biasanya memanfaatkan spot
ini untuk beristirahat dan bebersih diri. saya sendiri lebih memilih
untuk berenang untuk menghilangkan panas walau airnya tidak begitu
jernih. tapi ketika kamu mau berenang, saya sarankan ketika turun gunung
supaya lebih syahdu, segar dan puas.
7. Candi Promasan
Promasan adalah desa yang berada di tengah kebun teh medini, komplek
tempat tinggal para pemetik teh. Namun para pendaki juga biasa mampir ke
sini untuk bermalam dan mencari makanan sebelum naik untuk berburu
sunrise. Penduduk di promasan sudah terbiasa dengan kehadiran para
pendaki.
8. Kebun Teh Medini
Kebun teh seperti yang pernah saya tulis sebelumnya di sini.
Dengan luas sekitar 380an hektare ini menyuguhkan pemandangan hijau nan
menyejukan hati. Tidak sedikit pendaki yang mendirikan tenda di sekitar
kebun. Di sini kita juga bisa belajar proses pemetikan daun teh mutu
tinggi, hingga menjadi teh yang siap seduh. Kebun teh ini juga salah
satu spot paling menarik ketika mendaki gunung ungaran. Background
berfoto yang hijau pasti menyegarkan visual kamu. Seperti pada spot di
atas.
9. Goa Jepang
Goa Jepang adalah bekas tempat bersembunyi pasukan Jepang ketika masa romusha
dahulu. Goa dengan belasan bilik bilik ini minyisakan berbagai misteri
dan pasti membuat penasaran bagi para jiwa jiwa yang pemberani. Tidak
sedikit orang yang masuk ke sini dan menelusurinya dengan bulu kuduk
yang berdiri. penasaran kan? ayo buktikan sendiri uji nyali.
10. Puncak Gunung Ungaran
Spot yang paling dicari dalam sebuah pendakian pastilah puncak
gunung. Puncak dengan ketinggian 2050mdpl ini mempunyai 3 pucuk tugu
dan sebuah tiang bendera. Spot ini paling padat dan ramai ketika
berbagai jenis manusia menunggu sang surya terbit di timur. Namun bukan
itu saja, coba pandang dan perhatikan pemandangan sekelilingnya. banyak
sekali spot yang bagus untuk jadikan background foto.
Nah, tadi hanyalah 10 spot, sebagian kecil dari spot spot menarik
lainnya yang bisa kamu temui ketika mendaki Gunung Ungaran dengan
berjalan kaki selangkah demi selangkah. Ciptakan spot menarikmu sendiri.
Supaya tetap menarik, Jagalah selalu alam dan ekosistemnya supaya tetap
asri. Jauhkan dari tangan tangan jahil supaya tetap lestari.
Pendakian Gunung Merbabu
Gunung
Merbabu adalah salah satu gunung yang sangat populer dikalangan para
pendaki gunung di Indonesia. Gunung Merbabu terletak di Jawa Tengah
dengan ketinggian 3.142 Mdpl. Gunung ini memiliki medan pendakian yang
tidak terlalu sulit namun mempunyai pemandangan yang sangat indah.
Gunung Merbabu sendiri berdiri berdekatan dengan Gunung Merapi di
sebelah selatannya.
Gunung Merbabu dapat di daki melalui 4 jalur dengan 1 jalur baru yaitu :
1. Jalur Selo (Boyolali)
2. Jalur Wekas (Magelang)
3. Jalur Cunthel (Magelang)
4. Jalur Thekelan (Magelang)
5. Jalur Suwanting (Magelang)
Jalur Pendakian Gunung Merbabu via Selo Boyolali
Untuk
menuju basecamp pendaki Gunung Merbabu via Selo kita naik bus jurusan
Magelang-Boyolali kemudian turun di Polres Selo. Dari Selo tidak ada
angkutan yang bisa digunakan untuk menuju basecamp dan salah satu cara
yang bisa kita pakai adalah dengan naik ojek.
Disini
terdapat 2 basecamap yang bisa kita gunakan yang letaknya sekitar 50
meter sebelum gapura jalur pendakian gunung merbabu. Ada papan penujuk
di depan basecamp sehingga para pendaki bisa dengan mudah menemukannya.
Setelah
sampai di basecamp kita dapat melakukan registrasi dengan tarif Rp 4000
per orang. Jika menitipkan motor dikenai biaya Rp 3000 per motor. Di
Gunung Merbabu tidak diberlakukan sistem kuota, jadi tidak ada batasan
berapa jumlah pendaki yang boleh naik kecuali ada hal-hal penting
tertentu seperti kebakaran hutan, atau jalur pendakian longsor atau juga
ada pencarian pendaki yang hilang.
Untuk
melakukan registrasi kita bisa menggunakan KTP, KTM atau SIM untuk
keperluan pendataan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak
diinginkan.
Basecamp - Pos 1 (Dok Malang)
Dari
basecamp perjalanan dimulai dengan melewati gerbang pendakian Gunung
Merbabu jalur Selo. Setelah itu kita akan berjalan di tengah hutan pinus
yang biasanya digunakan sebagai camping ground. Dari sini jalur
pendakian masih terbilang cukup landai dan jelas karena sepanjang jalan
menuju Pos 1 terdapat banyak petunjuk arah yang bisa menuntun kita.
Untuk menuju Pos 1 diperlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan.
Pos 1
sendiri berupa sebidang tanah yang bisa kita gunakan untuk mendirikan
beberapa buah tenda saja. Pos ini terletak di tengah hutan sehingga
pemandangan terhalang oleh pohon-pohon. Di pos 1 juga tidak adabangunan
atau shelter yang bisa kita buat berteduh ketika hujan, selain itu juga
tidak ada sumber mata air disini.
Pos 1 - Pos 2 (Pandean)
Selepas Pos
1 menuju Pos 2 perjalanan dimulai dengan jalur yang masih landai yang
membentang di tengah hutan tropis yang udaranya sejuk. Di tengah
perjalanan kita akan menemukan pos bayangan. Sebelum pos bayangan ada
tanjakan yang cukup terjal dan ini adalah trek terberat selama
perjalanan menuju Pos 2. Diperlukan waktu sekitar 45 - 60 menit
perjalanan untuk sampai di Pos 2.
Kondisi Pos
2 hampir sama dengan Pos 1 hanya berupa sebidang tanah tanpa adanya
shelter. Pos ini juga berada di tengah hutan jadi masih tidak ada
pemandangan yang bisa dilihat.
Pos 2 - Pos 3 (Watu Tulis)
Setelah itu
perjalanan dilanjutkan menuju Pos 3 yang kali ini jalur pendakian sudah
mulai terbuka dan sudah mulai sedikit menanjak. Disini kita sudah bisa
menyaksikan pemandangan lembah pegunungan dan bunga edelweiss yang
tumbuh di lereng gunung. Untuk sampai di Pos 3 diperlukan waktu sekitar
30 - 45 menit.
Pos 3 ini
berupa tanah datar yang cukup luas. Di pos ini pendaki bisa mendirikan
banyak tenda. Disini medannya terbuka sehingga angin akan berhembus
kencang karena tidak adanya pohon. Pemandangan di Pos 3 ini sangat indah
dengan view Gunung Merapi yang tampak berdiri dengan gagah.
Pos 3 - Pos 4 (Sabana 1)
Untuk
menuju Pos 4 kita harus melewati jalur yang bisa dibilang paling terjal
sepanjang pendakian via Selo. Jalur yang dilewati berupa tanah merah
yang sangat berdebu ketika musim kemarau dan akan sangat licin ketika
hujan. Banyak percabangan di sepanjang jalan, tapi semua kan kembali
mejadi satu sebelum tiba di Pos 4. Sebelum Pos 4 kita akan melewati
sebuah tanah lapang yang bisa kita gunakan untuk mendirikan tenda.
Pemandangan sepanjang perjalanan sangatlah indah dengan pemandangan
padang savana yang membentang luas. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk
sampai di Pos 4.
Pos 4
sering disebut Sabana 1 karena memang pos 4 terletak di pinggir sabana
yang luas dan indah. Di pos 4 juga tidak ada shelter untuk berteduh.
Biasanya para pendaki mendirikan tenda di dekat pohon untuk melindungi
dari terpaan angin yang berhembus kencang.
Pos 4 - Pos 5 (Sabana 2)
Selepas pos
4 perjalanan dilanjutkan menuju Pos 5 atau banyak yang menyebutnya
Sabana 2. Di sepanjang perjalanan kita akan melewati pemandangan yang
menawan dan akan terlihat sabana 1 yang begitu indah jika dilihat dari
tempat yang lebih tinggi. Kita harus melintasi padang yang terbuka
dengan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Pos 5.
Pos 5
letaknya berada di pinggir sebuah sabana. Di Pos 5 biasanya para pendaki
mendirikan tenda untuk menginap sebelum dini hari melanjutkan perjalan
ke puncak.
Pos 5- Puncak Kenteng Songo
Sepanjang
perjalanan menuju puncak kita akan menemukan banyak bunga edelweiss yang
sangat indah. Jalur yang dilalui terus menanjak hingga sampai ke
puncak. Jalur berada di area yang terbuka sehingga kabut dan angin
langsung menerjang kita. Untuk sampai di puncak membutukan waktu sekitar
1 jam.
Puncak
Kenteng Songo adalah puncak paling tinggi diantara 7 puncak di Gunung
Merbabu. Dari sini kita dapat melihat Gunung Merapi yang berdiri dengan
gagah di sebelah selatan.